Klasifikasi gardu listrik dapat dibedakan menurut dua hal :
1) Menurut lokasi dan fungsi.
Merurut lokasinya di dalam sistem tenaga listrik, fungsi dan tegangannya (tinggi,menengah atau rendah) maka gardu listrik dapat dibagi :
a) Gardu Induk.
Adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari satuan transmisi atau sub-transmisi suatu sistem tenaga listrik untuk kemudian menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota dan sebagainya) melalui saluran distribusi primer.
b) Gardu Distribusi.
Adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari saluran distribusi primer yang menyalurkan tenaga listrik ke pemakai dengan tegangan rendah.
2) Menurut penempatan peralatannya.
Menurut penempatannya, gardu listrik dapat dibagi :
a) Gardu Induk pemasangan dalam.
Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator dansebagainya) di pasang di dalam gedung/ruangan tertutup.
b) Gardu Induk pemasangan luar.
Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator dansebagainya) di tempatkan di udara terbuka.
3) Menurut isolasi yang digunakan.
Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :
- Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya.
- Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
- Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan.
- Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit
Secara prinsip peralatan yang dipasang pada GIS sama dengan peralatan yang dipakai GI Konvensional. Perbedaannya adalah :
- Pada GIS peralatan-peralatan utamanya berada dalam suatu selubung logam tertutup rapat, yang di dalamnya berisi gas bertekanan, yaitu gas SF 6 (Sulphur Hexafluorida).
- Gas SF 6 berfungsi sebagai isolasi switchgear dan sebagai pemadam busur api pada operasi Circuit Breaker (CB).
- Dengan demikian cara pemasangan GIS berbeda dengan GI Konvensional.
Pengembangan GIS :
- Pada mulanya GIS didesain dengan sistem selubung phasa tunggal.
- Dengan semakin majunya teknologi kelistrikan, maka saat ini sebagian besar GIS memakai desain selubung tiga phasa dimasukkan dalam satu selubung.
- Keuntungan sistem selubung tiga phasa adalah : lebih murah, lebih ringan, lebih praktis dan pemasangannya lebih mudah, meminimalkan kemungkinan terjadinya kebocoran gas dan lebih sederhana susunan isolasinya.
Pertimbangan penggunaan gas SF 6 dalam GIS, adalah :
- Kekuatan dielektrik tinggi, yaitu pada tekanan udara normal sebesar 2,5 kali dielektrik udara.
- Tidak mudah terbakar dan tidak berbau.
- Tidak beracun dan tidak berwarna.
- Mengikuti hukum gas-gas pada umumnya.
- Berat molekul 146 (udara 29).
- Kepekaan ± 6 kg/m3 pada 0,1 MFA dan 100 C.
GIS-GIS yang terpasang di Indonesia, adalah GIS 150 KV :
- Dipasang di kota-kota besar dan terbatas hanya di Pulau Jawa.
- Sistem penyaluran (transmisi) menggunakan kabel tanah (SKTT).
- Hampir semua komponen GIS terpasang (ditempatkan) dalam gedung, kecuali transformator tenaga, pada umumnya dipasang (ditempatkan) di luar gedung.
Komponen listrik pada GIS merupakan suatu kesatuan yang sudah berwujud rigid (kompak). Untuk pemasangannya tinggal meletakkan di atas pondasi.
4) Menurut sistem rel (busbar).
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana tersebut di bawah ini :
Gardu Induk sistem ring busbar :
- Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring.
- Pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada, tersambung (terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk ring (cincin).
Gardu Induk sistem single busbar :
- Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.
- Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi.
- Single line diagram gardu sistem single busbar
Gardu Induk sistem double busbar :
- Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.
- Gardu induk sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem).
- Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan.
- Single line diagram gardu induk sistem busbar ganda (double busbar)
Gardu Induk sistem satu setengah (on half) busbar :
- Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.
- Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik atau gardu induk yang berkapasitas besar.
- Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan sistem (manuver system).
- Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang secara deret (seri)