Biosekuriti konseptual adalah semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak/penularan dengan peternakan tertular,dan mencegah penyebaran penyakit. Salah satu untuk mencegah penyebaran penyakit di peternakan adalah dengan penentuan lokasi yang tepat. Dengan didasari penentuan lokasi kandang yang tepat maka sangat memungkikan akan mendukung sukesnya biosecirity selanjutnya. Lokasi kandang yang baik berdasarkan tingkat keamanan secara biosecrity adalah jauh dari perumahan penduduk atau tempat-tempat umum sperti pasar, sekolah, puskesmas, terminal dll. Di dalam ilmu epidemiologi ( ilmu yang mempelajari sebaran penyakit), dikenal istilah segitiga epidemiologi, yang meliputi inang (host), lingkungan, dan agen penyakit. Keseimbangan tiga hal tersebut harus dijaga, salah satu caranya dengan biosekuriti. Tindakan awal biosecuriti adalah biosecuirti konseptual yang merupakan pondasi dari keberhasilan bisecuriti selanjutnya.
Biosecuriti konseptual merupakan dasar atau basis dari seluruh program pengendalian penyakit. Biosecuriti konseptual meliputi aspek pemilihan lokasi usaha peternakan di suatu daerah yang bertujuan untuk memisahkan jenis atau umur unggas yang sama, sehingga akan menghindari kontak langsung hewan yang kita pelihara dengan hewan liar/hewan lain. Salah satu cara untuk menghindari kontak langsung ternak yang kita pelihara kususnya unggas dengan ternak milik lingkungan sekitar maka pemlihan lokasi perlu di pertimbangkan dengan baik. Beda dengan pemilihan lokasi kandang untuk ternak ruminansia dengan populasi yang tidak terlalu banyak tidak serumit lokasi kandang unggas karena pada dasarnya perlakuan biosecuirti pada ternak ruminansia tidak seketat ternak unggas. Pemlihan lokasi kandang untuk ruminansia biasanya hanya untuk menghidari polusi udara saja tidak ada hubungannya dengan kontak atau tidaknya ternak yang kita pelihara dengan ternak milik lingkungan sekitar.
Secara umum penyebaran penyakit ternak unggas lebih cepat dari pada ternak ruminansia. Hal ini disebabkan kareir penyakit ternak unggas lebih banyak dan kebanyakan melibatkan hewan liar seperti burung yang susah di tangkap kemudian terbang kemana secara tidak langsung itu mempercepat penyebaran penyakit. Selain itu adanya ayam kampung yang dipelihara bebas berkeliaran diamana mana dan tanpa di vaksin. Sedangkan untuk ternak ruminansia yang menjadi karier jauh lebih sedikit sehingga penyebarannya cenderung labih lambat. Bahkan untuk lokasi kandang burung puyuh membutuhkan tempat yang lebih spesifik yaitu lokasi yang jauh dari keramaian atau kegaduhan dan lalu lalang orang.
Akan lebih baik lagi jika lokasi kandang unggas dekat dengan penetasan dan rumah potong ayam hal ini akan sangat mengurangi bahaya penularan penyakit yang berhubungan dengan jarak. Lokasi sebaiknya jauh dari danau atau saluran air dan juga perlintasan migrasi burung-burung liar. Dalam pemilihannya kita juga harus memikirkan implikasi pemeliharaan hewan yang umurnya tidak sama. Ini untuk menghindari rolling infection dari hewan tua ke hewan muda atau sebaliknya.