Contoh troubleshooting

Pada uraian diatas, bermacam-macam rangkaian kontrol dasar dan komplek untuk motor tiga phasa telah dibahas secara detail.

Berikut adalah contoh troubleshooting rangkaian kontrol. Yaitu rangkaian kontrol untuk motor tiga phasa DOL starter dengan kontak kontrol yang terpelihara

Permasalah mula jalan dan jalan motor diuraikan dibawah ini :

1) Motor akan jalan dengan menekan tombol tekan start, tetapi segera berhenti setelah melepas tombol tekan start.

2) Motor jalan dan berhenti setelah 2 menit tombol tekan start dilepas.

Dengan asumsi sikring pada rangkaian utama tidak putus.

Berikut adalah solusi terhadap permasalahan yang diuraikan diatas :

1) Sejak motor jalan dengan menekan tombol tekan start, ini mengindikasikan bahwa kontaktor (K1) akan mengendalikan sumber tegangan jika rangkaian sempurna dengan menekan tombol tekan start. Bagaimanapun juga, motor akan segera berhenti saat tombol tekan start dilepas.

2) Pada rangkaian kontrol, secepatnya kontaktor utama terhubung on, kontak NO diparalel dengan kontak tombol tekan start yang harus tertutup dan rangkaian kontrol bekerja saat tombol tekan start ditekan atau relay beban lebih bekerja dan kontak NC terbuka.

Permasalah troubleshoot, dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Periksa sumber tegangan (L1), periksa tegangan antara L1 dan netral (N).

2) Periksa sikring rangkaian kontrol (F3) dengan multimeter. Jika sikring rangkaian pengendali (F3) putus, ganti sikring dan jalankan motor, motor harus jalan jika permasahannya hanya sikring rangkaian kontrol (F3) putus.

3) Jika sikring rangkaian kontrol (F3) OK, periksa apakah relay beban lebih telah bekerja. Periksa dengan bantuan multimeter. Periksa tegangan antara terminal netral dengan kontak terminal keluaran relay beban lebih, hubungkan tombol tekan stop. Jika relay beban lebih tidak bekerja dan multimeter menunjukan bahwa tegangan antara kedua terminal OK, lanjutkan ke langkah 4).

4) Periksa tegangan pada terminal keluaran tombol tekan stop sampai tombol tekan start. Jika tegangan OK, lanjutkan ke langkah 5).

5) Jika kedua kontak NO dihubungkan paralel dengan yang lainnya, dan motor akan jalan bila hanya menekan tombol tekan start, ini mengindikasikan bahwa kontak NO kontaktor utama harus tertutup dengan segera kontaktor utama menjadi on. Ini juga mengindikasikan bahwa pengunci kontaktor rangkaian kontrol tidak tertutup. Kawat penghantar dihubungkan paralel dari kontak NO ke kontak NO tombol tekan start memungkinkan tertutup, atau kontak NO kontaktor utama tidak tertutup, penyebabnya adalah kesalahan kontak. Untuk memastikan hal ini, ambil kawat penghantar berisolasi, dan hubung-singkatkan kontak K1, jika motor jalan dapat dipastikan bahwa kesalahan pada kontak NO. Ganti kontak NO kontaktor utama.

Jika motor jalan dan berhenti setelah 2 menit, untuk troubleshoot, dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Periksa sumber tegangan (L1), periksa tegangan antara L1 dan netral (N).

2) Periksa sikring rangkaian kontrol (F3) dengan multimeter. Jika sikring rangkaian pengendali (F3) putus, ganti sikring dan jalankan motor, motor harus jalan jika permasahannya hanya sikring rangkaian pengendali (F3) putus.

3) Jika sikring rangkaian kontrol (F3) OK, periksa apakah relay beban lebih telah bekerja. Periksa dengan bantuan multimeter. Periksa tegangan antara terminal netral dengan kontak terminal keluaran relay beban lebih, hubungkan tombol tekan stop. Jika relay beban lebih telah bekerja, tidak akan mendapatkan tegangan antara kedua terminal. Reset relay beban lebih dan pastikan bahwa motor tidak berputar karena beban lebih.

Jika tidak ada tegangan antara kedua terminal, cari kehilangan kontak atau kawat penghantar putus pada kontak berikutnya di rangkaian pengendali.

Show Comments