Pengontrolan Motor dengan Dua Arah Putaran
Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi 3 fasa maka medan putar yang dihasilkannya juga berubah arah. Karena putaran rotor searah dengan medan putar stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas tegangan input maka putaran rotor juga berubah arah.
Pada gambar 4-1, (diagram daya) dan gambar 4-2, (diagram kontrol) diperlihatkan suatu pengontrolan motor tiga fasa dengan dua arah putaran (reverse-foward).
Dengan menekan tombol ON1 di tekan dari gambar 4-2, akibatnya kontaktor K1 bekerja dan lampu H1 menyala maka motor berputar searah jarum jam. Kemudian tombol ON2 ditekan, kontaktor K2 tidak bekerja karena kontak 61- 62 kontaktor K1 posisi terbuka. Untuk merubah arah putaran motor ke arah yang berlawanan dengan jarum jam, sistem harus distop terlebih dahulu dengan menekan tombol OFF. Kemudian tekan tombol ON2, motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Demikian sebaliknya kontaktor K1 tidak dapat bekerja walau tombol ON1 ditekan.
Untuk keandalan proteksi motor dari gambar 4-1, dilengkapi dengan dua buah TOL, yaitu F2 dan F3. Batas arus penyetelan antara F2 dan F3 harus sama, bila sifat dan besar pembebanan motor berbeda arah putaran tetap sama.
Pemindahan penekanan antara tombol ON1 dan ON2 harus dengan jeda waktu setelah putaran motor telah berhenti, apa sebabnya? . . . . . . . . . . . . .
Gambar 4-1. Diagram daya motor dua arah putaran |
Dengan membalik polaritas tegangan input ke stator motor induksi 3 fasa maka medan putar yang dihasilkannya juga berubah arah. Karena putaran rotor searah dengan medan putar stator, oleh sebab itu dengan mengubah polaritas tegangan input maka putaran rotor juga berubah arah.
Pada gambar 4-1, (diagram daya) dan gambar 4-2, (diagram kontrol) diperlihatkan suatu pengontrolan motor tiga fasa dengan dua arah putaran (reverse-foward).
Gambar 4-2. Diagram kontrol motor dua arah putaran. |
Dengan menekan tombol ON1 di tekan dari gambar 4-2, akibatnya kontaktor K1 bekerja dan lampu H1 menyala maka motor berputar searah jarum jam. Kemudian tombol ON2 ditekan, kontaktor K2 tidak bekerja karena kontak 61- 62 kontaktor K1 posisi terbuka. Untuk merubah arah putaran motor ke arah yang berlawanan dengan jarum jam, sistem harus distop terlebih dahulu dengan menekan tombol OFF. Kemudian tekan tombol ON2, motor akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Demikian sebaliknya kontaktor K1 tidak dapat bekerja walau tombol ON1 ditekan.
Untuk keandalan proteksi motor dari gambar 4-1, dilengkapi dengan dua buah TOL, yaitu F2 dan F3. Batas arus penyetelan antara F2 dan F3 harus sama, bila sifat dan besar pembebanan motor berbeda arah putaran tetap sama.
Pemindahan penekanan antara tombol ON1 dan ON2 harus dengan jeda waktu setelah putaran motor telah berhenti, apa sebabnya? . . . . . . . . . . . . .