Penggolongan Obat Untuk Ternak

Beberapa istilah penting berkaitan dengan obat antara lain :

1) “sediaan biologik” adalah obat hewan yang dihasilkan melalui proses biologik pada hewan atau jaringan hewan untuk menimbulkan kekebalan, mendiagnosis suatu penyakit atau menyembuhkan penyakit melalui proses imunologik, antara lain berupa vaksin, sera (antisera), hasil rekayasa genetika, dan bahan diagnostika biologik.

2) “sediaan farmakoseutika” adalah obat hewan yang dihasilkan melalui proses nonbiologik, antara lain ; vitamin, hormon, enzim, antibiotik, dan kemoterapetik lainnya, antihistamin, antipiretik, dan anestetik yang dipakai berdasarkan daya kerja farmakologi.

3) “sediaan premiks” adalah obat hewan yang dijadikan imbuhan pakan atau pelengkap pakan hewan yang pemberiannya dicampurkan ke dalam pakan atau air minum hewan.

4) ”sediaan obat alami” adalah bahan atau ramuan bahan alami yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang digunakan sebagai obat hewan.

5) Golongan obat alami meliputi obat asli Indonesia maupun obat asli dari negara lain untuk hewan yang tidak mengandung zat kimia sintetis dan belum ada data klinis serta tidak termasuk narkotika atau obat keras dan khasiat serta kegunaannya diketahui secara empirik.

6) “obat keras” adalah obat hewan yang bila pemakaiannya tidak sesuai dengan ketentuan dapat menimbulkan bahaya bagi hewan dan/atau manusia yang mengonsumsi produk hewan tersebut.

7) “obat bebas terbatas” adalah obat keras untuk hewan yang diberlakukan sebagai obat bebas untuk jenis hewan tertentu dengan ketentuan disediakan dalam jumlah, aturan dosis, bentuk sediaan dan cara pemakaian tertentu serta diberi tanda peringatan khusus.

8) “obat bebas” adalah obat hewan yang dapat dipakai pada hewan secara bebas tanpa resep dokter hewan.


Obat dapat digolongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan :

Berdasarkan bentuk adalah sebagai berikut :

a) Kapsul
b) Kaplet
c) Bolus
d) Tablet
e) Suppositoria
f) Unguenta
g) Infusa
h) Ekstrak
i) Guttae
j) Galenik
k) Larutan/Cairan (injeksi, syrup, dipping, intra mamaria)
l) Serbuk/Bubuk
m) Salep, topical (kulit, mata)
n) Krim
o) Gas (Spray)

Berdasarkan cara pemakaian :

a. Intra muskuler
b. Intra vena
c. Intra mamaria
d. Intra uterina
e. Inter Paravertebrae
f. Tetes (mata)
g. Dioleskan (salep)
h. Per oral
i. Per kutan
j. Dipping
k. Dihisap/hirup (volatile, gas), ether, halothan, CHCl3, dll
Show Comments