Dengan merubah arah kedua phasa dari motor induksi tiga phasa. Ini akan merubah arah putaran motor. Untuk melakukan pembalikan, dua jenis rangkaian kontrol diuraikan sebagai berikut :
- Rangkaian jenis jog for/rev/off menggunakan saklar selektor
Merubah dua penghantar pada motor induksi tiga phasa akan menyebabkan arah putaran terbalik. Rangkaian pembalik tiga phasa ditunjukan pada rangkaian utama (gambar 9-13) yang memperlihatkan dua kontaktor K1 dan K2 (forward dan reverse, masing-masing). Saklar selektor adalah jenis pengembali dengan per posisi off ditengah.
Kontaktor K1 bekerja jika saklar selektor diputar pada posisi forward. Kontaktor K1 akan menghubungkan sumber tegangan (L1, L2 dan L3) pada penghantar motor (U, V dan W) dengan urutan phasa yang sama. Ini akan menyebabkan motor berputar dengan arah forward. Saklar selektor diposisikan pada posisi reverse kontaktor K2 bekerja. Kontaktor K2 menghubungkan sumber tegangan L1 ke W, L2 ke V dan L3 ke U merubah urutan phasa L1 dan L2. Ini akan menyebabkan motor berputar dengan arah reverse. Saklar selektor diposisikan pada posisi off motor akan berhenti.
- Rangkaian jenis latch for/rev/off menggunakan saklar selektor
Rangkaian ini telah dibahas sebelumnya pada rangkaian forward/reverse jenis jog. Rangkaiannya seperti yang ditunjukan pada gambar 9-14 adalah jenis latch, pengendali forward/reverse.
Jika tombol tekan forward ditekan kontaktor K1 akan bekerja. Ini akan menghubungkan sumber tegangan tiga phasa ke motor dengan urutan phasa yang sama menyebabkan putaran motor arahnya forward.
Kontaktor K1 akan tetap bekerja karena dikunci oleh kontak NO K1. Motor akan tetap berputar dengan arah forward selama tombol tekan stop/reverse ditekan atau proteksi beban lebih bekerja atau sikring putus.
Jika tombol tekan reverse ditekan kontaktor K2 akan bekerja secara bersamaan kontaktor K1 tidak bekerja. Ini akan menghubungkan sumber tegangan tiga phasa ke motor dengan urutan phasa yang berbeda menyebabkan putaran motor arahnya reverse.
Kontaktor K2 akan tetap bekerja karena dikunci oleh kontak NO K2. Motor akan tetap berputar dengan arah forward selama tombol tekan stop/reverse ditekan atau proteksi beban lebih bekerja atau sikring putus. Tombol tekan stop tidak perlu ditekan sebelum arah putaran berubah.
- Plug stop dan rangkaian anti-plug
Untuk menghentikan putaran motor, caranya adalah dengan memutuskan sumber tegangan dan membiarkan motor sampai berhenti.
Walaupun demikian, beberapa aplikasi motor harus diberhentikan secara cepat atau pada posisi yang diingikan dengan pengereman. Ini direalisasikan dengan menggunakan pengereman rangkaian listrik. Memanfaatkan kumparan motor untuk menghasilkan torsi perlambatan. Energi kinetik rotor dan beban akan menghilangkan torsi pada rotor motor.
Berdasarkan uraian diatas pengereman listrik terdapat dua jenis pengereman yang berbedaan sebagai berikut :
- Plugging
- Dynamic breaking
- Plugging
Untuk merealisasikan perintah ini, saklar atau kontak yang digunakan untuk meyakinkan status motor. Tergantung pada putaran dan kecepatan motor, prubahan status saklar dari NO ke NC.
Saklar ini disebut saklar kecersipatan-nol (zero-speed switch atau plugging switch). Saklar kecepatan-nol untuk mencegah putaran balik motor sebelum berhenti. Saklar kecepatan-nol secara fisik dipasang pada poros mesin, sebagai penghambat motor.
Saklar kecepatan berputar, gaya sentrifugal yang menyebakan kontak saklar membuka atau menutup, tergantung pada rancangan penggunaannya.
Masing-masing saklar kecepatan-nol mempunyai batas operasi kecepatan, yang akan menyebabkan saklar kontak. Contoh, 10 – 100 rpm. Skema pengendali seperti yang ditunjukan pada gambar 9-14 metoda penghambat motor yang akan berhenti dari hanya satu arak putaran.
Jika tombol tekan start (forward) ditekan, kontaktor K1 bekerja. Oleh sebab itu, motor berputar dengan arah forward. Kontaktor K1 dikunci melalui kontak pengunci,Selama motor berputar dengan arah forward, kontak NC F (zero switch) rangkaian terbuka pada kontaktor K2. Jika tombol tekan stop ditekan kontaktor K1 tidak bekerja. Ini akan mengembalikan kontaktor K2 bekerja sebab kontak forward on saklar kecepatan juga kondisinya tertutup.
Kontaktor reverse bekerja, motor dihambat. Motor mulai mengurangi kecepatan dengan cepat sesuai dengan keadaan saklar kecepatan, dimana titik kontaknya terbuka dan kontaktor K2 tidak bekerja.
Kontaktor digunakan, hanya untuk menghentikan motor, menggunakan operasi penghambatan (plugging). Ini tidak digunakan untuk membalik arah putaran motor. Kebanyakan mesin membutuhkan motor yang putarannya dapat dibalik. Kebanyakan mesin ukuran kecil tidak kena dampak oleh putaran balik motor, sebelum berhenti
Ini tidak dibenarkan pada peralatan dengan ukuran besar. Hentakan torsi balik diaplikasikan jika motor ukuran besar dibalik putarannya (tanpa mnegurangi kecepatan) bisa merusak motor.
Pengendali mesin dan secara ekstrim dengan arus yang tinggi bisa mempengaruhi sistem distribusi. Menghambat motor lebih dari lima kali waktu yang butuhkan pada saat motor di-start tidak terbatas.
Anti-plugging
Proteksi anti-plugging diperlukan, jika motor yang mempunyai momen inersia besar dengan tiba-tiba dihubungkan, pada arah reverse, dimana motor masih berputar dengan arah forward.
Proteksi anti-plugging diaplikasikan untuk mencegah torsi balik, selama kecepatan motor berkurang sesuaai dengan nilainya. Rangkaian anti-plugging seperti yang ditunjukan pada gambar 9-16, motor dapat berbalik putaran tetapi tidak terjadi penghambatan (plugging). Jika tombol tekan forward ditekan kontaktor K1 bekerja yang akan mengakibatkan motor berputar dengan arah forward. Motor akan berputar terus karena dikunci oleh kontaktor K1. Dengan kontak NC F (kontak zero-switch speed) reverse, kontaktor K2 terbuka, yang mengakibatkan motor berputar forward.
Jika tombol tekan stop ditekan kontaktor K1 tidak bekerja, demikian juga dengan kontak pengunci K1 terbuka, yang menyebabkan motor berputar lambat. Jika tombol tekan reverse ditekan kontaktor K2 tidak akan bekerja, selama selama kontak F (kontak zero-switch speed) menutup kembali (jika kecepatan dibawah penyetelan saklar).
Dengan demikian, jika motor mendekati kecepatan nol, rangkaian reverse dapat bekerja. Selanjutnya motor berputar dengan arah reverse.
- Rangkaian jenis jog for/rev/off menggunakan saklar selektor
Merubah dua penghantar pada motor induksi tiga phasa akan menyebabkan arah putaran terbalik. Rangkaian pembalik tiga phasa ditunjukan pada rangkaian utama (gambar 9-13) yang memperlihatkan dua kontaktor K1 dan K2 (forward dan reverse, masing-masing). Saklar selektor adalah jenis pengembali dengan per posisi off ditengah.
Kontaktor K1 bekerja jika saklar selektor diputar pada posisi forward. Kontaktor K1 akan menghubungkan sumber tegangan (L1, L2 dan L3) pada penghantar motor (U, V dan W) dengan urutan phasa yang sama. Ini akan menyebabkan motor berputar dengan arah forward. Saklar selektor diposisikan pada posisi reverse kontaktor K2 bekerja. Kontaktor K2 menghubungkan sumber tegangan L1 ke W, L2 ke V dan L3 ke U merubah urutan phasa L1 dan L2. Ini akan menyebabkan motor berputar dengan arah reverse. Saklar selektor diposisikan pada posisi off motor akan berhenti.
- Rangkaian jenis latch for/rev/off menggunakan saklar selektor
Rangkaian ini telah dibahas sebelumnya pada rangkaian forward/reverse jenis jog. Rangkaiannya seperti yang ditunjukan pada gambar 9-14 adalah jenis latch, pengendali forward/reverse.
Jika tombol tekan forward ditekan kontaktor K1 akan bekerja. Ini akan menghubungkan sumber tegangan tiga phasa ke motor dengan urutan phasa yang sama menyebabkan putaran motor arahnya forward.
Kontaktor K1 akan tetap bekerja karena dikunci oleh kontak NO K1. Motor akan tetap berputar dengan arah forward selama tombol tekan stop/reverse ditekan atau proteksi beban lebih bekerja atau sikring putus.
Jika tombol tekan reverse ditekan kontaktor K2 akan bekerja secara bersamaan kontaktor K1 tidak bekerja. Ini akan menghubungkan sumber tegangan tiga phasa ke motor dengan urutan phasa yang berbeda menyebabkan putaran motor arahnya reverse.
Kontaktor K2 akan tetap bekerja karena dikunci oleh kontak NO K2. Motor akan tetap berputar dengan arah forward selama tombol tekan stop/reverse ditekan atau proteksi beban lebih bekerja atau sikring putus. Tombol tekan stop tidak perlu ditekan sebelum arah putaran berubah.
Gambar 9-13. Rangkaian fwd/rev/stop jenis jog menggunaka saklar selektor. |
- Plug stop dan rangkaian anti-plug
Untuk menghentikan putaran motor, caranya adalah dengan memutuskan sumber tegangan dan membiarkan motor sampai berhenti.
Walaupun demikian, beberapa aplikasi motor harus diberhentikan secara cepat atau pada posisi yang diingikan dengan pengereman. Ini direalisasikan dengan menggunakan pengereman rangkaian listrik. Memanfaatkan kumparan motor untuk menghasilkan torsi perlambatan. Energi kinetik rotor dan beban akan menghilangkan torsi pada rotor motor.
Berdasarkan uraian diatas pengereman listrik terdapat dua jenis pengereman yang berbedaan sebagai berikut :
- Plugging
- Dynamic breaking
- Plugging
Untuk merealisasikan perintah ini, saklar atau kontak yang digunakan untuk meyakinkan status motor. Tergantung pada putaran dan kecepatan motor, prubahan status saklar dari NO ke NC.
Saklar ini disebut saklar kecersipatan-nol (zero-speed switch atau plugging switch). Saklar kecepatan-nol untuk mencegah putaran balik motor sebelum berhenti. Saklar kecepatan-nol secara fisik dipasang pada poros mesin, sebagai penghambat motor.
Saklar kecepatan berputar, gaya sentrifugal yang menyebakan kontak saklar membuka atau menutup, tergantung pada rancangan penggunaannya.
Masing-masing saklar kecepatan-nol mempunyai batas operasi kecepatan, yang akan menyebabkan saklar kontak. Contoh, 10 – 100 rpm. Skema pengendali seperti yang ditunjukan pada gambar 9-14 metoda penghambat motor yang akan berhenti dari hanya satu arak putaran.
Jika tombol tekan start (forward) ditekan, kontaktor K1 bekerja. Oleh sebab itu, motor berputar dengan arah forward. Kontaktor K1 dikunci melalui kontak pengunci,Selama motor berputar dengan arah forward, kontak NC F (zero switch) rangkaian terbuka pada kontaktor K2. Jika tombol tekan stop ditekan kontaktor K1 tidak bekerja. Ini akan mengembalikan kontaktor K2 bekerja sebab kontak forward on saklar kecepatan juga kondisinya tertutup.
Kontaktor reverse bekerja, motor dihambat. Motor mulai mengurangi kecepatan dengan cepat sesuai dengan keadaan saklar kecepatan, dimana titik kontaknya terbuka dan kontaktor K2 tidak bekerja.
Kontaktor digunakan, hanya untuk menghentikan motor, menggunakan operasi penghambatan (plugging). Ini tidak digunakan untuk membalik arah putaran motor. Kebanyakan mesin membutuhkan motor yang putarannya dapat dibalik. Kebanyakan mesin ukuran kecil tidak kena dampak oleh putaran balik motor, sebelum berhenti
Ini tidak dibenarkan pada peralatan dengan ukuran besar. Hentakan torsi balik diaplikasikan jika motor ukuran besar dibalik putarannya (tanpa mnegurangi kecepatan) bisa merusak motor.
Pengendali mesin dan secara ekstrim dengan arus yang tinggi bisa mempengaruhi sistem distribusi. Menghambat motor lebih dari lima kali waktu yang butuhkan pada saat motor di-start tidak terbatas.
Anti-plugging
Proteksi anti-plugging diperlukan, jika motor yang mempunyai momen inersia besar dengan tiba-tiba dihubungkan, pada arah reverse, dimana motor masih berputar dengan arah forward.
Proteksi anti-plugging diaplikasikan untuk mencegah torsi balik, selama kecepatan motor berkurang sesuaai dengan nilainya. Rangkaian anti-plugging seperti yang ditunjukan pada gambar 9-16, motor dapat berbalik putaran tetapi tidak terjadi penghambatan (plugging). Jika tombol tekan forward ditekan kontaktor K1 bekerja yang akan mengakibatkan motor berputar dengan arah forward. Motor akan berputar terus karena dikunci oleh kontaktor K1. Dengan kontak NC F (kontak zero-switch speed) reverse, kontaktor K2 terbuka, yang mengakibatkan motor berputar forward.
Gambar 7-14. Rangkaian penghambat untuk motor tiga-phasa.
|
Dengan demikian, jika motor mendekati kecepatan nol, rangkaian reverse dapat bekerja. Selanjutnya motor berputar dengan arah reverse.