Pemahaman terhadap mekanisme penularan penyakit pada peternakan merupakan langkah awal di dalam upaya pelaksanaan program biosekuriti. Keberhasilan program biosekuritas juga harus didukung oleh dana dan komitmen yang konsisten bagi pemilik maupun karyawan, serta monitoring yang ketat, terjadwal dan berkelanjutan.
Biosekuriti tidak hanya pembersihan dan desinfeksi lingkungan peternakan, tapi ada 3 (tiga) pondasi utama yang menjadi penopang keberhasilan biosekuriti, yaitu : isolasi, traffic control (pengawasan lalu lintas) dan sanitasi . Tanpa adanya ketiga hal tersebut, penerapan biosekuriti dalam peternakan tidak akan berjalan optimal sesuai dengan tujuan.
Dalam dunia peternakan biosekuriti merupakan konsep integral yang mempengaruhi suksesnya system produksi ternak khususnya dalam rangka mengurangi resiko karena masuknya penyakit menular maupun tidak menular. Apabila biosekuriti dilaksanakan secara baik, benar dan disiplin maka target produktivuitas ternak dan efisiensi ekonomi akan tercapai karena kesehatan ternak yang terjaga. Oleh karena itu sebagai bagian dari sistem manajemen peternakan biosekuriti adalah sangat penting.
Biosecurity strutural merupakan perlindungan ternak yang di pelihara dengan cara mengatur tata letak peternakan.
Beberapa hal yang perlu dilakuakan di antaranya adalah :
a. Pemagaran kawasan peternakan dengan tujuan meminimalkan orang umum atau hewan liar masuk ke areal peternakan.
b. Pintu masuk keareal kandang ushakan satu pintu saja, hal ini bertujuan untuk meminimalisir masuknya hewan lain dan berpindahnya/melintasnya operator ke kandang lain.
c. Ketersediaan air bersih dan bebas agen patogen, dan adanya treatment terhadap air yang akan dikonsumsi (dengan klorin, peroksida atau lainnya)
d. Adanya fasilitas pelayanan perusahaan yang memadai seperti kantor, gudang (pakan, obat, dan peralatan), kamar ganti pakaian dan kamar mandi.
e. Adanya suplai air dan listrik yang cukup dan tempat yang representatif untuk desinfeksi kendaraan yang keluar masuk lokasi farm. (adanya car dip dan sprayer di pintu gerbang masuk farm).
f. Adanya jalan yang baik, aman dan dipagari untuk memudahkan pembersihan dan pencegahan penyebaran penyakit.
g. Adanya tempat khusus untuk pemusnahan bangkai (disposal pit)
Lokasi yang aman untuk tempat pakan, peralatan, litter di tempat yang terpisah dari kandang untuk mencegah kontaminasi.