Limbah padat merupakan buangan dari hasil proses produksi industri atau kegiatan rumah tangga. Limbah pada pada dasarnya yang dapat diolah menjadi produk kerajinan dan sering kita temukan di lingkungan sekitar yaitu limbah jenis plastik, kertas, botol kaca, tekstil dan potongan logam.
1. Karakter dan potensial limbah padat
Pemanfaatan limbah padat menjadi produk kerajinan fungsional perlu memperhatikan karakter dan potensi dari limbah tersebut. Bahan limbah yang berpotensi menghasilkan nilai estetika, dimanfaatkan untuk membuat produk fashion. Adapun produk nonfashion dapat memanfaatkan limbah dengan karakter material sesuai untuk fungsi produk tersebut.
Pemilihan material limbah, pada produk fashion akan menghasilkan kerajinan dengan nilai estetika tinggi. Nilai estetika yang tinggi akan meningkatkan nilai jual produk. Sedangkan pemilihan karakter material limbah yang tepat, pada produk nonfashion, akan menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang tinggi. Kualitas produk kerajinan fungsional yang baik akan diminati konsumen
2. Bahan utama dan bahan pendukung produk fungsional
Konstruksi produk fungsional harus aman dan nyaman bagi penggunanya. Konstruksi produk yang baik dapat diperoleh melalui pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk yang tepat.
Material plastik lebih kuat dari material kertas. Material yang lebih tebal akan menghasilkan konstruksi yang lebih kuat dari material yang tipis. Material bentuk lengkung memiliki konstruksi lebih kuat dari material bentuk lembaran.
Kekuatan konstruksi dari material limbah dapat ditingkatkan dengan menyatukan beberapa lembar material hingga membentuk beberapa lapisan. Penyatuan lembaran material dapat dilakukan dengan bantuan lem ataupun teknik jahit.
Produk fungsional dapat terbuat dari satu macam material limbah, atau kombinasi dari beberapa limbah sebagai bahan utama. Selain itu saat proses pembentukan produk fungsional dapat didukung beberapa material dan bahan baku seperti lem, benang jahit, karet, kawat, setsleting, velcro dan sebagainya
3. Bahan baku limbah di lingkungan sekitar
Proses produksi memiliki ketersediaan bahan baku. Ketersediaan limbah sebagai bahan baku harus tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk fungsional sesuai target produksi.
Bahan baku untuk proses produksi sebaiknya memanfaatkan bahan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan menekan biaya produksi. Karena biaya produksi tidak terbeban oleh adanya biaya tranportasi bahan baku.