Sistem Proteksi Pada Gardu Induk

Sistem proteksi adalah suatu sistem pengaman terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi dan penyebab yang lainnya.

Beberapa peralatan listrik pada gardu induk yang perlu diamankan adalah :

- Transformator Daya.
- Rel (busbar).
- Penghantar :
- Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
- Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
- Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
- Penyulang 20 KV.

1) PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA.

Relay Arus Lebih :

Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) antara phasa di dalam maupun di luar daerah pengamanan trafo.

Relay Differensial :

Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) yang terjadi di dalam daerah pengaman trafo.

Relay Gangguan Tanah Terbatas :

Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya terhadap tanah di dalam daerah pengaman trafo, khususnya gangguan di dekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh Relay Differensial.

Relay Arus Lebih Berubah :

Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya dari gangguan antara phasa dan tiga phasa dan bekerja pada arah tertentu.

Relay Gangguan Tanah :

Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari gangguan hubung tanah, di dalam dan di luar daerah pengaman trafo.

Relay Tangki Tanah :

Berfungsi untuk mengamankan Transformator Daya terhadap hubung singkat (short circuit) antara phasa dengan tangki trafo dan trafo yang titik netralnya ditanahkan.

Relay Suhu :

Berfungsi untuk mendeteksi suhu minyak trafo dan kumparan secara langsung, yang akan membunyikan alarm serta mentripkan Circuit Breaker

Relay Jansen :

Berfungsi untuk mengamankan pengubah/ pengatur tegangan (Tap Changer) dari Trafo.

Relay Bucholz :

Berfungsi mendeteksi adanya gas yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api dan pemanasan setempat dalam minyak trafo.

Relay Tekanan Lebih :

Berfungsi mengamankan Transformator Daya dari tekanan lebih. Bagi Trafo tanpa konservator, dipasang relay tekanan mendadak dipasang pada tangki dan bekerja dengan pertolongan.


2) PROTEKSI PENGHANTAR SUTT/ SKTT

Relay Jarak :

Berfungsi mengamankan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari gangguan antar phasa maupun gangguan hubungan tanah.

Relay Differential Pilot Kabel :

Berfungsi mengamankan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dan juga Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang pendek dari gangguan antar phasa maupun gangguan hubung singkat (short circuit).

Relay Arus Lebih Berarah :

Berfungsi mengamankan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari gangguan antar phasa dan hanya bekerja pada satu arah. Relay ini dapat membedakan arah arus gangguan.

Relay Arus Lebih :

Berfungsi mengamankan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan gangguan antara phasa maupun gangguan hubungan tanah.

Relay Tegangan Lebih :

Berfungsi mengamankan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) terhadap tegangan lebih.

Relay Gangguan Tanah :

Berfungsi mengamankan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) terhadap gangguan hubung tanah.

Relay Penutup Balik :

Berfungsi mengamankan kembali Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) akibat gangguan hubung singkat temporer.


3) PROTEKSI BUSBAR & PROTEKSI PENYULANG 20 KV

Proteksi Busbar :

Untuk mengamankan busbar terhadap gangguan yang terjadi, digunakan relay differential.

Proteksi Penyulang 20 KV, digunakan :

- Relay Arus Lebih.
- Relay Arus Lebih Berarah.
- Relay Hubung Tanah.
Show Comments